Rabu, 24 Juni 2015

Memahami Peran Sebagai Pustakawan

Jika kita menyebut tentang pustakawan, tentu dengan otomatis kita akan langsung mengarahkan imajinasi kita pada suatu bangunan yang disebut dengan perpustakaan. Oleh karena itu kita tidak akan mengalami kesulitan dalam mendefinisikan arti tentang pustakawan. Ya, pustakawan adalah orang-orang yang menjadi bagian kesatuan unit dari perpustakaan, bahasa yang lebih sederhana mungkin bisa menjadi “orang yang bekerja di perpustakaan”.

Namun, apakah boleh semudah itu kita mendefinisikan arti pustakawan? Saya rasa adalah hal yang tidak etis jika seluruh orang yang bekerja di perpustakaan disebut pustakawan “yang tanpa mempunyai gelar ilmu perpustakaan”. Karena disiplin ilmu perpustakaan sudah berdiri sendiri menjadi kesatuan ilmu yang baku dan mempunyai ketetapan aturan yang diterapkan dalam pengelolaan perpustakaan.

Tapi alangkah baiknya jika kita berbesar diri saja untuk tidak mempermasalahkan hal tersebut. Karena masing-masing individu tentu mempunyai keinginan yang sama dalam berkarya dan bermanfaat bagi yang lain melalui media perpustakaan. Hal itu saya simpulkan karena tidak sedikit mereka yang jurusan ilmu perpustakaan justru lupa akan tugasnya sebagai pustakawan.

Seorang pustakawan adalah seorang pekerja social, yang mana mereka harus rela untuk memberikan banyak waktunya untuk kepentingan sosial bukan untuk membangga-banggakan level atau tingkat derajat mereka dalam sistem pekerjaan. Memang peraturan pemerintah menetapkan tingkat karir pustakawan hampir sejajar dengan profesionalitas lainnya, tapi lebih dari itu sisi sosial tetap harus menjadi patokan utama bagi pustakawan jika ingin diakui aktualisasi dan existensinya dalam kehidupan.

Banyak dari kita pustakawan menuntut suatu hak yang harus dipenuhi dengan sempurna, padahal keaktifan kita dalam berbagai hal sendiri belum terbukti. Sebenarnya dalam satu sisi tentu hal itu akan membawa kita pada dampak negative yang luar biasa jeleknya, menyudutkan definisi pustakawan sebagai pekerja “penunggu orang membaca buku”. Padahal abad teknologi ini sudah mengharuskan pustakawan lebih mempunyai mobilitas yang tinggi untuk menjadi salah satu pemeran untuk terciptannya “literasi informasi” bagi masyarakat menyeluruh dan keberlangsungan belajar sepanjang hayat.


Maka dari itu, memberdayakan diri dalam kontek sosial pada bidang kemajuan pendidikan tentunya, akan membawa kita pada penerimaan apresiasi yang selanjutnya membawa kita pada profesionalitas yang sebenarnya.