Banyak masyarakat yang mengenal perpustakaan hanya sebatas
luarnya saja. Mereka menilai perpustakaan dengan difinisi yang sangat berbeda
jauh dengan fungsi dan tugas perpustakaan saat ini. Memang tidak boleh
disalahkan jika banyak orang berpendapat bahwa perpustakaan hanya sebuah gedung
yang berisi tumpukan buku-buku yang sangat membosankan untuk di tinggali. Lebih-lebih
jika perpustakaan tersebut tidak dikelola dengan baik, tentu akan menjadi jauh
lebih membosankan untuk memandangnya saja.
Tapi tentunya kita juga tidak boleh menjadikan definisi “kuno”
tersebut sebagai referensi definisi perpustakaan sekarang. Kita harus mau
membuka wawasan berfikir lebih jauh, agar terbuka cakrawala pengetahuan yang
lebih luas. Tidak bisa dipungkiri memang bahwa gaung ilmu perpustakaan masih
baru-baru ini saja terdengar dengan lantang. Banyak sekarang bermunculan
lulusan ilmu perpustakaan dari tingkat Diploma, Sarjana, bahkan juga Profesor.
Melihat
keadaan tersebut seharusnyalah kita lebih bijak untuk mau merubah definisi
tentang perpustakaan. Karena tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa perpustakaan adalah
menjadi salah satu faktor penunjang untuk kelangsungan proses pendidikan, baik
itu di tingkat dasar, menengah, maupun tingkat perguruan tinggi. Perpustakaan
akan menjadi agen khusus yang bisa menghadirkan, memilih serta menentukan
informasi tepat guna yang bisa dijadikan para civitas akademika mendapatkan
informasi.
Di Negara-negara maju yang menjadi tolok ukur untuk kemajuan
pendidikan, selalu melengkapi sekolah-sekolah mereka dengan perpustakaan yang
sangat memadai koleksinya untuk menunjang kegiatan pendidikaanya. Hal ini
seharusnya bisa menjadi rujukan bagi masyarakat yang masih menganggap dan
mempunyai definisi tentang perpustakaan dengan masih “tradisional”. Jika perpustakaan
di Negara-negara yang maju menjadi penunjang utama, tentu perpustakaan
mempunyai tugas dan fungsi berbeda dari apa yang di fikirkan kebanyakan orang ketika
menggunakan tolok ukur difinisi “kuno”.
Ditambah lagi kemajuan teknologi yang tak terbendung seperti
saat ini, tentu para pengelola perpustakaan tidak akan hanya diam dalam
menyambutnya. Dengan inovasi-inovasi yang bisa membawa perubahan fungsi dan
tugas perpustakaan yang lebih banyak dan cakupannya yang luas maka definisi
perpustakaan “kuno” seharusnya sedikit demi sedikit bisa kita hilangkan dan
merubahnya menjadi definisi yang benar-benar sesuai dengan perpustakaan yang
ada.