Senin, 13 April 2015

Meluruskan Persepsi "Kuno" Tentang Perpustakaan

Banyak masyarakat yang mengenal perpustakaan hanya sebatas luarnya saja. Mereka menilai perpustakaan dengan difinisi yang sangat berbeda jauh dengan fungsi dan tugas perpustakaan saat ini. Memang tidak boleh disalahkan jika banyak orang berpendapat bahwa perpustakaan hanya sebuah gedung yang berisi tumpukan buku-buku yang sangat membosankan untuk di tinggali. Lebih-lebih jika perpustakaan tersebut tidak dikelola dengan baik, tentu akan menjadi jauh lebih membosankan untuk memandangnya saja.

Tapi tentunya kita juga tidak boleh menjadikan definisi “kuno” tersebut sebagai referensi definisi perpustakaan sekarang. Kita harus mau membuka wawasan berfikir lebih jauh, agar terbuka cakrawala pengetahuan yang lebih luas. Tidak bisa dipungkiri memang bahwa gaung ilmu perpustakaan masih baru-baru ini saja terdengar dengan lantang. Banyak sekarang bermunculan lulusan ilmu perpustakaan dari tingkat Diploma, Sarjana, bahkan juga Profesor. 

Melihat keadaan tersebut seharusnyalah kita lebih bijak untuk mau merubah definisi tentang perpustakaan. Karena tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa perpustakaan adalah menjadi salah satu faktor penunjang untuk kelangsungan proses pendidikan, baik itu di tingkat dasar, menengah, maupun tingkat perguruan tinggi. Perpustakaan akan menjadi agen khusus yang bisa menghadirkan, memilih serta menentukan informasi tepat guna yang bisa dijadikan para civitas akademika mendapatkan informasi.

Di Negara-negara maju yang menjadi tolok ukur untuk kemajuan pendidikan, selalu melengkapi sekolah-sekolah mereka dengan perpustakaan yang sangat memadai koleksinya untuk menunjang kegiatan pendidikaanya. Hal ini seharusnya bisa menjadi rujukan bagi masyarakat yang masih menganggap dan mempunyai definisi tentang perpustakaan dengan masih “tradisional”. Jika perpustakaan di Negara-negara yang maju menjadi penunjang utama, tentu perpustakaan mempunyai tugas dan fungsi berbeda dari apa yang di fikirkan kebanyakan orang ketika menggunakan tolok ukur difinisi “kuno”.


Ditambah lagi kemajuan teknologi yang tak terbendung seperti saat ini, tentu para pengelola perpustakaan tidak akan hanya diam dalam menyambutnya. Dengan inovasi-inovasi yang bisa membawa perubahan fungsi dan tugas perpustakaan yang lebih banyak dan cakupannya yang luas maka definisi perpustakaan “kuno” seharusnya sedikit demi sedikit bisa kita hilangkan dan merubahnya menjadi definisi yang benar-benar sesuai dengan perpustakaan yang ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar